Sabtu, 31 Agustus 2013

Gunung Papandayan, Kekayaan Alam Garut

Pemandangan dramatis Hutan Mati terbakar akibat letusan dan taman Edelweiss yang membentang, menjadi daya tarik gunung ini. Selain itu Kawah yang berada lebih rendah dari puncak gunung, juga menjadi keunikan tersendiri. 

Sebagian besar orang pasti tahu kalau Dodol merupakan panganan yahud hasil daerah Garut yang "endang", namun apakah elo tahu kalau Gunung Papandayan merupakan kekayaan daerah Garut yang luar biasa?.

Gunung Papandayan yang berlokasi di kabupaten Garut, merupakan salah satu tujuan yang kudu, wajib, must, have to dikunjungi oleh penikmat dan pencinta alam.

Pemandangan dramatis Hutan Mati terbakar akibat letusan dan taman Edelweiss yang membentang, menjadi daya tarik gunung ini.

Selain itu Kawah yang berada lebih rendah dari puncak gunung, juga menjadi keunikan tersendiri.  Buat gw yang memiliki kekuatan betis biasa-biasa saja, bisa menikmati pemandangan kawah dengan mudah.   



Alun-alun, lokasi ini dipenuhi oleh bunga Edelweiss 


Bunga ini cukup banyak ditemukan sepanjang perjalanan.  Apakah ada yang tahu bunga apakah ini?.


Senja di Perkemahan


Jalan menuju Pos Pendakian awal.


Deretan Bukit, pemandangan di lokasi Perkemahan


Kawah Gunung Papandayan



Hutan Mati yang belum dapat tumbuh akibat letusan beberapa waktu yang lalu.



Pemandangan Lain Kawah Gunung Papandayan



Pagi di Atas Awan


Saran:

  • Sumber air bersih, ditemukan pada lokasi perkemahan. Harus dipertimbangkan untuk menggunakan kemasan air yang dapat digunakan berulang.
  • Sadar diri, jangan memaksakan harus mencapai puncak atau tracking dengan kecepatan tinggi (kecuali elo robo cop).
  • Jangan membawa perbekalan yang meninggalkan sampah.
  • Membawa masker, kadang bau belerang cukup menyengat di dekat kawah.

Minggu, 25 Agustus 2013

Keindahan Pulau Bira - Kepulauan Seribu

Beberapa jam waktu perjalanan ke Pulau Bira, terbayarkan dengan Keindahan Pantai dan Air Laut yang masih jernih.

"Berkemah di Pulau Seribu?." yakin gak nyewa rumah penduduk aja?".  Pertanyaan yang gw lontarkan saat "Om Acad" teman gw - si bocah petualang "ngelemper ide" buat ngisi liburan tanggal 29-30 Maret yang lalu.

Berkemah di pulau sebenarnya bukan hal baru buat banyak orang.  Namun buat gw - yang masih "nol pengalaman" kemah di pulau, persiapan logistik  Pasti jadi perhatian utama.

Muara Karang, tempat bersandarnya perahu-perahu yang akan membawa pengunjung ke Kepulauan Seribu. Oh iya, untuk yang memiliki Dana lebih, beberapa travel agent menawarkan pemberangkatan via Pantai Marina dengan perahu boat dan fasilitas "kelas atas" lainnya.

Kalau gw lebih memilih pemberangkatan lewat Muara Karang, selain karena.. ehem.. dana terbatas, juga karena sensasi perjalanan murah yang pastinya unik (ngeles bajaj).

Pulau yang menjadi tujuan awal perkemahan adalah Pulau Harapan.  Namun setelah berbincang dengan penduduk setempat, kita mendapatkan saran untuk kemah di Pulau Bira.

Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Pulau Harapan kurang lebih 4 jam, kemudian lanjut dengan perahu kecil (disebut perahu ojeg) selama 30 menit ke Pulau Bira.

Tapi tak perlu kuatir memikirkan berapa jam waktu perjalanan ke Pulau Bira, karena semua itu terbayarkan dengan Keindahan Pantai dan Air Laut yang masih jernih

As per teman gue - masih ditemukannya Bulu Babi di sekitar pantai, sebagai indikasi ekosistem di sekitar Pulau Bira masih bagus.



Penanaman Bakau di sekitar Pulau Harapan


Dermaga Perahu di Pulau Harapan. Berdasarkan informasi penduduk setempat, dermaga ini biasanya dipadati oleh pengunjung Pulau Harapan pada akhir minggu.


Pasir sekitar Pulau Bira


Kemilau Air Laut di Senja hari adalah pemandangan yang dapat kita nikmati langsung dari 
pinggir Pantai Pulau Bira.


Gradasi warna dari tepi pantai ke tengah laut, merupakan pemandangan yang sulit dilupakan.

  
Sebagian penduduk Pulau Harapan, masih melakukan kegiatan mencari ikan dilaut.  


Pohon besar masih banyak dijumpai.


Salah satu lokasi tempat bersandar dan menikmati pemandangan.


Walaupun dalam keadaan mendung, pemandanganan ke arah laut tetap menarik di pagi hari.


Lebah mengering


Salah satu pemandangan mengarah ke Gunung, nama gunung belum saya ketahui.


Teman seperjalanan.


Berkumpul, berbagi cerita dan canda.


Perahu Ojeg, digunakan sebagai transportasi untuk berkeliling Kepulauan Seribu.


Pemandangan sisi Pulau Bira.


Dermaga di Senja Hari.  Beberapa Dermaga terdapat di Pulau Bira, jadi pengunjung dapat dengan mudah bersauh di pulau ini.


Saran buat peminat Camping di Pulau Bira - Kepulauan Seribu

  • Beberapa perbekalan dapat dibeli di Pulau Harapan, termasuk Aqua Galon yang kemasannya dikembalikan saat pulang. (gak perlu nyampah botol kemasan sekali pakai).
  • Membawa perbekalan yang minim meninggalkan sampah, karena tanggung jawab setiap individu untuk menjaga kebersihan dan alam.
  • Autan atau anti serangga wajib dibawa, untuk menghindari gigitan serangga termasuk nyamuk yang ditemui di beberapa lokasi pulau.
  • Sun Block pelindung kulit, karena pasti gak mau pulang liburan dengan kulit terbakar mirip udang rebus.
  • Sekali lagi, tidak meninggalkan sampah.
  • Antimo, buat yang gak biasa jalan ke laut - bisa membantu kenyamanan perjalanan.

it's me again

how i love nature, colour, building, people 

.. lupa pasword, security code dll, **genetically memory otak kecil-- membuat gw gak bisa mengakses old blog (cocohadhitomo.blogspot.com), alhasil dilanjutkan dengan blog ini.

here its me again..


some people wandering if coco is my real name. yes it's my nickname - given by my mom to remind how sweet and bit bitter of life